Monday 30 January 2012

TETAMU SENJA



Kita datang ini hanya sebagai tetamu senja
Bila cukup detik kembalilah
Kita kepadaNya
Kita datang ini kosong tangan dada
Bila pulang nanti bawa dosa bawa pahala

Pada tetamu yang datang dan

Kenal jalan pulang
Bawalah bakti mesra kepada

Tuhan kepada Insan
Pada tetamu yang datang
Dan lupa jalan pulang
Usahlah derhaka pula
Pada Tuhan kepada insan

Bila kita lihat manusia lupa tempat

Atau segera sesat puja darjat
Puja pangkat
Segera kita insaf kita ini punya kiblat
Segera kita ingat kita ini punya tekad

Bila kita lihat manusia terbiar larat

Hingga mesti merempat ke laut biru
Ke kuning darat
Harus kita lekas sedar penuh pada tugas
Harus kita tegas sembah
Seluruh rasa belas

Kita datang ini satu roh satu jasad

Bila pulang nanti bawa bakti padat berkat
Kita datang ini satu roh satu jasad
Bila pulang nanti bawa bakti padat berkat

~ A. Samad Said
 

Monday 23 January 2012

MASA MUDA dan KEINDAHAN

Keindahan menjadi milik usia muda,
 tapi keremajaan yang untuknya dunia ini diciptakan
 tidak lebih dari sekadar mimpi
 yang manisnya diperhamba oleh kebutaan yang menghilangkan kesedaran.


Akankah hari itu datang?
 ketika orang-orang bijak menyatukan kemanisan masa muda dan kenikmatan pengetahuan?
Sebab masing-masing hanyalah kosong bila hanya sendirian.


Akankah hari itu datang?
 ketika alam menjadi guru yang mengajar manusia,
 dan kemanusiaan menjadi buku bacaan
sedangkan kehidupan adalah sekolah sehari-hari?


Hasrat masa muda akan kesenangan-kenikmatan tidak terlalu menuntut tanggung jawab –
hanya akan terpenuhi bila fajar telah menyelak kegelapan hari.


Banyak lelaki yang tenggelam
dalam keasyikan hari-hari masa muda yang mati dan  beku;
banyak perempuan yang menyesali
 dan mengutuk tahun-tahun tak berguna mereka
 seperti raungan singa betina yang kehilangan anak;
dan banyak para pemuda dan pemudi yang menggunakan hati mereka
 sekadar sebagai alat penggali kenangan pahit masa depan,
melukai diri melalui kebodohan dengan anak panah yang tajam
 dan beracun kerana kehilangan kebahagiaan.


Usia tua adalah permukaan kulit bumi;
ia harus, melalui cahaya dan kebenaran,
memberikan kehangatan bagi benih-benih masa muda yang
ada dibawahnya, melindungi dan memenuhi keperluan mereka
hingga Nisan datang dan menyempurnakan kehidupan masa muda
 yang sedang tumbuh dengan kebangkitan baru


Kita berjalan terlalu lambat ke arah kebangkitan spiritual,
dan perjalanan itu seluas angkasa tanpa batas,
sebagai pemahaman keindahan kewujudan melalui
rasa kasih dan cinta kepada keindahan tersebut


~ Khalil Gibran

KAMI DAN KALIAN

Kalian tinggal dalam rumah kebodohan,
kerana dalam rumah ini
Tiada cermin kaca buat memandang jiwa.

Kami menghela nafas panjang, dan
Dari keluhan ini
Terbitlah bisikan bunga-bunga
dan gemerisik daunan
Dan bisikan anak sungai ..

Kami hiba akan kekerdilanmu
setara kebencian kalian
Akan Kejayaan kami
antara rasa hiba kami dan
kebencian kalian,
 sang waktu berhenti tertahan.

Kami menghampirimu  sebagai teman,
 tapi kalian
menyerang kami sebagai musuh;

 Antara
persahabatan kami
dan permusuhan kalian,
 terbentang jurang
dalam
Yang dialiri darah dan airmata.

~ Khalil Gibran  (1833-1931)

Saturday 21 January 2012

KITA MALU DENGAN BINATANG



Gagak
Bagiku engkau hanyalah sekedar mampu mencuri seekor ikan atau sebuku roti
Tetapi manusia…
Sanggup membunuh untuk nafsu dan kuasa.

Ogos
Adalah nama seekor kucing
yang pada suatu malam aku selamatkan dari mati terbunuh.
Ia dalam keadaan sangat kecil.
Terkepung di jejambat Mahameru
Antara kelajuan serta ribut mobil
Yang tak pernah mengenal ampun.

Ogos
Sesungguhnya sampai kini pun
Kami masih belum tahu
Sama ada:
Engkau merayau
Diambil orang
Atau sudah mati terbunuh
Dalam kemalangan jalan raya!

Seekor manusia membuang anak
Seorang anjing menyelamatkannya
Pada zaman serba canggih dan maju ini

Anjing
Kadang-kadang menjadi lebih baik
Daripada manusia.

Ah, Seekor tikus
Hari itu matilah ia
Dalam satu tragedi
Yang sampai kini
Masih kekal dalam ingatanku.

Sesekali bila difikir dan
Direnung, alangkah anehnya cicak
Ia seekor binatang merayap
Tapi makanannya dari jenis serangga yang terbang
Bagaimana ia harus dapat menangkap lalat
Sedang dirinya tak punya kepak

Namun cicak tak pernah mati
Sebaliknya manusia
Pula yang sering kebuluran
Cuma sesekali cicak terbunuh
Bila tersepit di celah pintu.

- Zahari Hasib

Sunday 15 January 2012

ERTI KEHIDUPAN CINTA

Hidup akan selalu berjalan
 seiring berjalan nya waktu..
Tidak ada kata kesempatan
 untuk suatu hal yang sangat menyakit kan untuk orang yang kita sayang..


Jangan sia-sia kan dia yang ada di dekat mu..
kerana kau tak kan pernah tau
 betapa sangat berharga nya dia
 ketika ia mulai melangkah setapak demi setapak untuk meninggal kan mu..


Ingat..
Hidup kita di dunia yang fana ini hanya sekali..
maka dari itu gunakan hal tersebut
 untuk bisa menjadi kan kita
 sebagai makhluk ciptaan tuhan yang paling berharga..


Dan itu setidak nya untuk orang yang kita sayangi
dan orang yang di sekeliling kita..



Puisi ini bersumber dari : http://www.gudangpuisi.com/2010/12/arti-kehidupan-cinta.html#ixzz1ja9CWKiT
Blogger yang beretika selalu menampilkan sumbernya.

Friday 13 January 2012

Untuk Kedua Orang Tua


Kau banting tulang
Tak ada ruang untuk kau beristirehat
Kau tak kenal waktu
Entah itu malam atau pun siang

Kau tak pernah jemu
Melukis kerja keras di permukaan bumi
Dengan yenta berhias peluh
Berharap kelak akan menjadi indah

Kalian jambatan ku  menuju cita
Kalian pembimbing hidupku saat menyapa lelah
Kalian indah yang tak ternilai bagiku
Kalian pil semangat saat terpuruk menyergapku


Karya : Bayu P Abuna

Puisi ini bersumber dari : http://www.gudangpuisi.com/2012/01/untuk-orang-tua.html#ixzz1jPnwZVNP
Blogger yang beretika selalu menampilkan sumbernya.

Sunday 8 January 2012

Menunggu Matahari Tenggelam



Legam lenganmu terbakar terik matahari…
Engkau taburkan lingkaran jala demi anak anakmu…
serasa tak ada lelah yang menghampiri..
Kehidupan engkau jawab dengan semangatmu

legam tubuhmu terbakar terik matahari…
Engkau taburkan sejuta mimpi demi anak anakmu…
serasa gelombang menjadi nafasmu…
Dan gemerincing air hujan adalah keringatmu

Ayah..
ayahku yang tersayang…kini menjadi kenangan…
usai sudah peranmu dalam kehidupan
tinggalkan doa doa yang tersimpan di saku…dan
Semangat jiwamu tetap tertanam di hatiku

Ayah…
ayahku yang tercinta…
kini telah menjadi lamunan…
kemanakah rindu ini akan aku tambatkan..?
Apakah pada perahu tua dan jala yang masih tersimpan…
apakah pada kerikil pantai yang terhampar…
ataukah pada lautan yang luas membentang..?

Ayah…
hari ini anakmu telah datang…seperti dulu masih menunggu matahari tenggelam…mengharap engkau pulang dengan seikat ikan
Dan menambatkan tali yang panjang pada tiang…

Ayah…
hari ini anakmu telah kembali…
seperti dulu masih menggambarmu di sepanjang pasir pantai..
mengharap engkau pulang dengan senyum kemenangan…dan menundukkan matahari yang pulang jauh ke awan…

Ayah…
hari ini aku telah datang…untuk ku persembahkan kepada dirimu…
setelan jas hitam dan sepatu yang termahal…
agar ku lihat dirimu lebih tampan dalam bingkai gambar lukisan…

Di depan pintu gubuk bambu ibuku menunggu
nampaknya kini hanya matahari yang tenggelam
membawa semua warna senja yang temaram
tak ada lagi senyum kemenangan yang ku pandang

aku berdiri memandang lautan…
ku hentakkan batu jauh ke tengah samudera…
"ya Allah terimalah ayahku dan senyumannya… ”
harapanku dari relung hati yang paling dalam.

Karya : Rasull abidin, 06 Jan 2012
Sukolilo Timur.

Puisi ini bersumber dari : http://www.gudangpuisi.com/2012/01/menunggu-matahari-tenggelam.html#ixzz1irOCUOdo
Blogger yang beretika selalu menampilkan sumbernya.