Thursday 27 September 2012

Kembalikan Cinta Ku....




Ya Rabb maafkan daku kalau cintaku sempat memudar
Ampuni daku kalau cintaku sempat surut, sempat menipis
terkikis oleh nuansa kebebasan, sekulerisme, liberalisme
materialisme dan langkanya nuansa Islami.

Aku bagai sebuah lilin terbakar oleh apinya sendiri, kedasar,
alas kakiku terlepas hingga begitu mudahnya aku tergelincir
basyirah dan naluri tauhidku luruh terdismantel
tatkala kita jadi minoriti disuatu negeri.

Hingga suatu hari kami terlempar di keterjalannya karang
hingga kami terhempas oleh gemuruh gelegarnya gedung
oleh sebuah rekayasa teknologi yang biasnya kami dapati
hingga kami, aku, kita terlindas oleh roda roda kenistaan.

***

Dulu kami mencoba menata misi Muhibbah.
Jalanan kami telusuri
mulai dari Dover, Belgia, Humberg, Austria, Croatia dan berakhir
di Mostar di Timur Eropah, sekadar menebar rasa cinta dan empati
untuk saudara kami yang terkapar tak berdaya.

Lanjut ku harungi bahari luas ke gugusan pulau-pulau seribu.
Ku telusuri lorong lorong gelap pengap, diiringi bau anyir
lalu ke dibukit-bukit, desa-desa dan kota-kota
hingga tiba dibatas antara dua komuniti
bersama unggunan karung karung berisi pasir
dan muncung senjata siap menyembur setiap saat.


Disana...kutemui pemilik piala hati janda-janda syuhada
bersama ribuan yatim terlantar yang duka laranya
diredam oleh media untuk dan atas nama stabilitas negeri.
Yang Izzah Islam mereka punah diinjak dan dicabik
oleh sebuah agenda keji durjana tak terperikan
yang konon diatas namakan kecemburun sosial
hingga dua komuniti berseteru saling memburu nyawa
Padahal politik kejilah memoles semua agenda ini.

Semua ini telah membuat kami terpana, bangkit dan tergugah
akan tragedi dan nista akan dosa yang lalai dan terlena
oleh dan atas nama toleran, kerukunan dan silodaritas
hingga menyisakan demarkasi dan batas dari dua komunitas
dari tiada, kini ada.

***

Dibelahan barat Engkau telah tunjukan kebesaranMu
dengan meluluh lantakkan lewat gempa dahsyat, seiring
dengan Tsunami-Mu disuatu Dhuha dalam kurun satu jam.
Kau tunjukan murkaMu sekaligus cintaMu untukku, kami
yang lalai, terlena dan larut oleh fatamorgana dunia
akan keserakahan, kedzaliman selama setengah abad.

Darinya terlahir rasa cinta ukhuwah dan empati kami
untuk menyampaikan peduli yang selama ini kami peram
membiarkan jerit tangis dan duka lara mereka.
Ya Rabbb ampunilah kami.

" Maka dengan nikmatNya kamu menjadi bersaudara "
(Al-Imron :103)

***

Dari semua kemelut dan tragedi dijagat raya ini membuatku tersadar,
Lalu kubertandang kesetiap sudut sudut hati derita para korban

Disana....kutemukan Cintaku, disana kutemukan cinta hakiki
yang sempat menipis dan pudar, disana kutemukan kebesaranMu


Hai Pemilik Cinta... kembalikan cintaku, kembalikan cintaku
sematkan kembali kedadaku, semaikan kembali ke qalbuku
semi-kan kembali ke lubuk lahan hatiku.

***

Kala kudengar namamu ya Kekasih, denyut nadiku berlari,
Kala kusebut namaMu seolah tulang sekujur tubuh luluh
bersit cinta itu membias pada relung lekuk hatiku.

Lalu dimalam kelam temaram, kala kurebahkan tubuhku
dengan lembut syahdu kesebut namaMu, kubisikkan penuh mesra
Kuberjanji ku ta'kan menduakan Engkau dengan selainnya
Engkau yang Esa, Engkau yang Maha Rahim dan Karim
Ya Rabb kuserahkan semua hatiku, kaffah dan totalitas.

"Islam itu ialah penyerahan hatimu kepada Allah dan selamatnya
kaum Muslim dari lidah dan tanganmu"

London, 30 Juni 2005

al_shahida@yahoo.com



sumber: dudung.net

Wednesday 12 September 2012

Angin-angin Kebangkitan....





medan Tiananmen



Di Cina
Ribuan mahasiswa dan golongan pekerja
keluar ke jalan raya menuju ke Dataran Tiananmen
sebagai langkah menuntut keterbukaan, hak asasi dan demokrasi.
kerajaan komunis China bertindak ganas
dengan mengarahkan tentera menembak ke arah demonstran

dan ribuan akhirnya terbunuh
pada 4 Jun 1989.


seorang mahasiswa
menahan dan menghalang
seangkatan kereta kebal
yang cuba untuk memasuki Dataran Tiananmen
selepas tragedi berdarah
yang membunuh hampir 2,500 orang

Sehingga hari ini
 identiti beliau masih menjadi tanda tanya.
Nasib beliau selepas itu tidak diketahui.


di Tunisia
peristiwa sekitar graduan Muhammad Bouazizi.
yang gagal mendapat pekerjaan
lalu berjual sayur kecil-kecilan
namun barangnya dirampas dan disita
aduan ke polis, dihadiahkan tamparan dan maki

aduan kepihak berkuasa tak diendahkan
protes!
akhirnya mati membakar diri sendiri

lalu ia mencetus kebangkitan seluruh Tunisia
rakyat dan mahasiswa bangun tanpa takut
membawa tumbangnya sebuah negara
merebak pula keseluruh Tanah Arab
Libya, Yaman, Bahrain, Mesir dan Syria

begitu mahasiswa dan rakyat
bersatu menegak keadilan
gelombang yang tak tertahankan
meruntuhkan tembok yang kebal

kini giliran Malaysia pulakah?
mana mahasiswanya
mana anak mudanya
mana darah pahlawannya?


hasil nukilan:
abu syafie
Klang