Saturday 29 October 2011

Puisi Tangisan dan Harapan

SAPULAH TANGISMU
Mya Marja



Saat dikau terlontar
dari jangkauan kasih
sepi dikau di tepian hati
sendiri melayan rasa
meresap hiba.

Sapulah tangismu
yang mengalir membasah mesra
dan harga diri seorang gadis
ditinggal pergi.

Hirup sedalamnya nafas iman
yang bersemilir hadir di ruang masa
yang masih tersisa untukmu.

Pada nafas iman
tegakkan panji sakti
bertunjang kasih
dari pemberi kasih nan abadi
kembalikan harga dirimu
dikau akan temui
kekasihmu lagi.



RELAKAN PERPISAHAN ITU
Mya Marja

Saat perpisahan mengundang
hati dicengkam kesakitan
perih menahan perasaan
manis kenangan terbenam
ke lubuk hitam dendam.

Amat payah menahan
kenangan yang bertukar dendam.

Relakan.
Relakan.

Relakan perpisahan itu
sejauh mana sakit dendammu
ingin kaubawa.

Di sini wangi bunga
masih mententeramkan
masih mendamaikan
jiwa nan gelora.

Pada biru langit
dan hijau bumi
berjuta harapan dan kenangan baru
menanti untuk kaujalin mesrakan.



KEMBALI MEMUGAR HARAPAN
Mya Marja

Setelah sendirian berdiri
pada semusim kering
mengulit derita mimpi
merawat luka ditinggalkan
langkahkan kakimu
kembali menyeri musim nan baru
memugar semula seribu tekun
kausungguhi perkebunan hidup
yang meluas hijau untukmu.

Buka matamu seluas pandang
burung-burung tetap berkicau nyanyi
mentari tetap setia menghulur cahaya
dan udara maya masih berhembus
mengirim sejahtera seisi alam.

Benamkan sahaja dukamu
di tanah kenangan
aturkan gagah kakimu
ke tanah harapan.

No comments:

Post a Comment