Sunday 18 December 2011

Liku-liku Perjalanan




Ku tersasar dalam hidupku,
Tanpa arah dan tujuan,
Menitis air mataku di setiap perjalanan,
Mengesat peluh yang tidak kesampaian

Mana dusta yang kau cercakan?
Mana ilmu yang kau berikan?
Mana kata – kata nasihat yang engkau sampaikan?
Semuanya lebur dalam dakapan dan pelukan.

Tapi itu semuanya dahulu,
Ketikaku tidak memahami erti kehidupan,
Ketikaku tidak mengerti erti perjuangan,
Ketikaku tidak mengenal erti persahabatan.

Namun ada kalanya aku kecewa,
Memilih liku – liku hidup di persimpangan,
Mengenal kawan yang akhirnya menjadi lawan,
Mengetahui kebaikan dalam kejahatan.

Akhirnya aku mengerti,
Setiap perjalanan pasti ada ujian dan cabaran,
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan,
Akan ku tempuhi hidup ini demi pengalaman,
Akan ku semat iman demiMu Tuhan,
Agar aku menjadi sebaik insan.

Nukilan:
crapsist

Thursday 15 December 2011

Hidup Laksana Pentas



Hiruk pikuk waktu bergulir….
Menebas setiap kesombongan….
Ego dunia menancap tajam bagai sembilu….
Menyiksa hati remukkan jiwa….

Lihatlah sekitar..
Lepaskan pandangmu liar..
Pada apa yang terjadi…
Jangan kau tak peduli…

Bermimpi boleh saja…
Menggantungnya di angkasa…
Tapi jangan kau ingkar…
Karma diri bila hampiri….
Karena hidup laksana pentas wayang…
Yang diatur oleh sang dalang…..

Kita hanya bagian cerita…
Yang jalani suka duka…
Tetaplah mengalir dalam cerita…
Patuh pada sang pencipta…
Jangan rakus akan dunia…
Ingatkan mati tak bawa apa apa…

by. Iravandasukma

Puisi ini bersumber dari : http://www.gudangpuisi.com/2011/12/hidup-laksana-pentas.html#ixzz1gatBIZ4x
Blogger yang beretika selalu menampilkan sumbernya.

Saturday 10 December 2011

Hingga Akhir Waktu




Kini kau sendiri
Maaf ku telah lama pergi
Meninggalkanmu sendiri
Meninggalkanmu patah hati

Ketika kutatap langit,kuucap selamat tinggal
Namun hatiku selalu bersamamu
Dan aku akan merindukanmu
Tanpa setitikpun melupakanmu
Walau ditengah badai
Bayangmu tetap terukir indah di hatiku

Kutahu ini berat
Bagiku untuk kembali ke dakapanmu
Namun kan kuretas seberat apapun itu
Tak pernah lebih berat dari cintaku padamu
Lalu lihatlah ke depan,dan peluk aku erat erat
Dan aku telah menunggu lama,hanya untuk memelukmu
Dan sudah kita buktikan,cinta kita yang kuat di atas arus waktu

Dan bintang di malam hari,
Mereka pinjamkan cahaya mereka tuk membawaku lebih dekat ke surga bersamamu
Tatap aku,dekap aku erat-erat,genggamlah tanganku
Karena aku telah bersumpah,ku kan bersamamu di sini,
Hingga akhir waktu,

Puisi ini bersumber dari : http://www.gudangpuisi.com/2011/12/hingga-akhir-waktu.html#ixzz1g8PqCcrK
Blogger yang beretika selalu menampilkan sumbernya.